Rabu, 11 Mei 2011

PENERAPAN FILSAFAT DALAM AGAMA, KEHIDUPAN, DAN ILMU

Cara memahami ilmu dengan pendekatan filsafat
Dalam memahami ilmu dengan pendekatan filsafat meliputi, ontologi, epistemologi, dan aksiologi, ketiganya mempunyai hakekat yang sangat erat dengan filsafat. Dalam ontologi untuk memahami hakekat itu bermakna kalimatku tidak mungkin cukup mendeskripsikan semua yang ada dan yang mungkin ada. Sedangkan hakekat epistemologi bahwa kita tidak bisa menggapai semuanya untuk berusaha untuk mengungkap tetapi ontologi dan epistemologi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Hakekat aksiologi itu sendiri menganggap bahwa baik buruk merentang berdimensi berupa material, formal dan spiritual. Penilaian baik buruk antara orang yang satu dengan yang lain berbeda. Di dalam aksiologi terdapat metode yang menggungkapkan baik buruk dan bagaimana caranya untuk mengungkapkannya. Baik buruk antara aksiologi dengan ontologi terletak pada hakekatnya, untuk hakekat aksiologi dilakukan di masjid, gereja, pura, dll. Sedangkan untuk estetikanya dan etik menggunakan metoda, dalam aksiologi dengan aksiologi baik buruknya, misalnya saja pada resepsi pernikahan untuk menyampaikan kebaikan secara baik. Hakekat dari ijab qobul itu sendiri adalah epistemologi untuk menjalani bahtera rumah tangga supaya lebih baik dari kehidupan selama belum berumah tangga.
Imaginer ( mimpi )
Setiap manusia pasti mempunyai mimpi, alam arti invinete regres yang berarti mimpi, mimpi, mimpi dan mimpi dalam berfilsafat kita selalu mengolah daya pikir. Dalam mimpi ada hakekat epistemologi yang dapat ditingkatkan dalam pengalaman spiritual.
Batas pikiran secara normatif
Sebarapa jauh batas pikiran manusia itu ada dalam hatiku sendiri yang di dalamnya terdapat ( doa, pikiran, tulisan dan tindakan ), makna dari batas pikiran adalah dalam hatiku yaitu bahwa orang itu tidak membatasi pikirannya tanpa adanya landasan dari hati ( agama ).
Mitos
Di dalam mitos terdapat berbagai macam arti, secara luas bahwa filsafat bagi orang dewasa mempunyai arti bahwa semua itu hanyalah mitos belaka, berbeda dengan anak kecil yang mempelajari atau diajari dengan filsafat maka anak tersebut belum tentu bisa mengerti apa yang dimaksudkan dalam filsafat itu sendiri, tetapi itu semua hanyalah ilmu, yang meliputi ada dan yang mungkin ada.
Faktor yang mendorong senang mempelajari filsafat
Seseorang dalam menyukai suatu hal pasti awalnya akan didasari dengan rasa senang, tertarik dan ingin lebih mengetahui untuk lebih mempelajarinya lebih jauh dan lebih dalam lagi. Begitu pula dalam mempelajari filsafat, sejak awal sudah menyukai perdebatan,senang melakukan diskusi, selalu ingin bertanya, bertanya dan bertanya mengapa, mengapa dan mengapa. Pernah merasakan ada sesuatu yang lebih dalam dan luas dengan atau setelah mempelajari filsafat ( berfikir kritis, berdoa kritis ), dunia ini dapat dirangkum menjadi satu yang disebut kritikal, hidup kritikal berarti bahwa menyadari antara ruang dan waktu. Untuk dapat mempelajari filsafat yang baik agar cepat dapat memahami adalah baca, baca dan selalu membaca. Tesis, antitesis dan sintesis apabila dikaitkan tidak lain dan tidak bukan adalah diriku yang meliputi yang ada dan yang mungkin ada.
Matematika bersifat tidak netral
Matematika adalah ilmu yang berkaitan dengan angka, perhitungan, logika, dll. Misalnya saja pemjumlahan 2 + 3 = 5 yang berati netral dalam ruang dan waktu yang ada, sedangkan makna dari 2 ≠ 2 itu dapat dilekatkan dalam suatu waktu. Dalam filsafat matematika itu akan bernilai benar ketika ada di dalam pikiran atau ketika sedang dipikirkan, tetapi ketika sudah di ucapkan dan dituliskan akan salah. Itu semua akan dianggap benar apabila terkait dengan ruang dan waktu.
Tema hantu RSBI
Manusia hidup di dunia ini berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan pula, maka sudah menjadi kewajiban umat muslim untuk beribadah kepadaNya. Di Indonesia terdapat lebih dari satu agama yang ada tetapi dari semua agama tersebut vermakan ayang sama yaitu MENGESAKAN TUHAN, jadi manusia memiliki agama (iman ) yang tinggi, di dalam agama islam misalnya mengikuti torekoh yang berarti memiliki seorang guru spiritual yang dijadikan sebagai tempat untuk lebih mempelajari dan mendalami agama, orang yang sudah mengikuti torekoh akan selalu menjaga semua perbuatan tingkah lakunya, semua harus dilandasi dengan ajaran agama. Bagi orang yang terjaga keimanannya maka akan bersih hantinya.
Bahasa
Bahasa adalah suatu alat komunikasi yang sangat pentinga dalam kehidupan manisia di dunia ini. Begitu pula peran bahasa dalam filsafat sangatlah penting karena selama ini kita berfikir filsafat juga menggunakan bahasa, bahasa itu adalah tidak lain dan tidak bukan adalah rumahku, bahasa tidak lain dan tidak bukan adalah diriku sendiri. A adalah A ( A=A) disebut hukum identitas kontradiksi, bahasa tidak bisa mendefinisikan ‘adalah‘ , matematika tidak lain dan tidak bukan adalah bahasa, sehingga filsafat tidak lain dan tidak bukan adalah bahasa. Dalam mempelajari filsafat juga menggunakan bahasa analog ( bermakana ganda ) yang dapat berarti rancu, sedangkan peran filsafat dalam bahasa jawa adalah sastra gending yang bermakna subjek untuk sastra dan predikat makna dari gending. Seorang ilmuwan yang bernama Imanuel Kant mendefinisikan bahwa subjek predikat dari hukum identitas dan kontradiksi. Matematika secara bahasa identik dengan matematika murni yang dapat dipandang sebagai hukum identitas, karena sebenar-benarnya ilmu menurut Imanuel Kant tidak lain dan tidak bukan adalah kontradiksi. Dalam agama bahasa juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan keagungan Tuhan yang dilakukan sesuai dengan agama yang dianut masing-masing orang.
Khayalan
Dalam filsafat berfikir itu pasti diawali dengan kesadaran yang pasti di ikuti dengan tentang ( tentang apa ) sadar bermakna sadar ke dalam atau sadar ke luar. Apabila kita hanya sadar ke luar maka itu hanyalah khayalan yang kita dapatkan karena semua yang dilakukan dalam dunia ini tidak dapat terlepas dari hati karena hati adalah alat yang sangat penting sebagai pengontrol hidup manusia, banyak orang beranggapan bahwa hati adalah bisikan suara dari Tuhan, maka walaupun kita berkhayal jangan sampai lupa dan kebablasan nanti akan berakibat fatal dapat merusak pikiran (gila) apabila tidak dilandasi dengan iman.

Kebahagiaan yang mungkin ada
Kebahagiaan dapat di dapatkan dalam doa, pikiran, tulisan, tindakan. Dalam doa kita dapat mendapatkan kebahagiaan ketika kita berdoa yang dapat melegakan hati kita, tulisanku ketika membaca elegi bisa mendapatkan kebahagiaan, melakukan tindakan ketika kita solat hati kita menjadi tenang, damai, dan mendapatkan kebahagiaan pula. Dalam mensintesiskan pikiran dengan hati dengan cara lebih menarapka sifat ikhlas, ihtiar maka pikiran kita akan jernih ketika hati kita damai dan tenang.

Rabu, 04 Mei 2011

KETERKAITAN ANTARA IMPLEMENTASI PENDIDIKAN DENGAN FILSAFAT

Dalam kehidupan sehari-hari kita juga akan merasakan adanya fenomena dan nuomena, begitu pula jika kita mempelajari Filsafat pasti juga akan berjumpa dengan istilah fenomena dan nuomena. Di dalam fenomena terdapat unsur yang berubah dan unsur yang bersifat tetap. Dalam filsafat juga terdapat istilah commensurable yang berarti mengukur dengan ukuran yang sama (adil ). Seorang tokoh filsafat yang bernama Gestalt, beliau menggunakan suatu metode yang disebut dengan metode pembelajaran dengan menggunakan model-model atau alat peraga, misalnya saja kubus, balok, segitiga-segitiga, dll. Commensurable yaitu mengukur dengan ukuran yang sama, misalnya dalam mengukur skala bilangan segitiga siku-siku dengan skala sisi siku-sikunya bilangan bulat, maka sisinya miringnya tidak bisa dinyatakan dengan bilangan bulat itu tadi, dan masih banyak contoh yang lainnya. Untuk konsep incommensurability pertama kalinya dilakukan oleh Pythagoras.
Banyak sekali tokoh-tokoh yang berjasa dalam bidang filsafat, misalnya saja Hilbert. Hilbert dapat membawa pengaruh yang kuat di Negara Indonesia terutama dalam bidang matematika yaitu beliau berhasil membangun suatu sistem matematika yang modern dan masih di pakai sampai saat ini, misalnya saja struktur geometri, aljabar, dll.
Filsafat dapat di implikasikan dalam matematika murni yang berkaitan dalam dunia pendidikan matematika, yaitu dapat membawa manfaat untuk mengetahui kualitas dan kuantitas secara bertingkat. Sedangkan untuk tema dalam hantu di kelas RSBI terdapat tulisan, kata-kata, dan tindakan yang berupa doa, untuk tulisan hantu tersebut bermakna suatu musibah, maka dalam ritual atau pendapat orang jawa maka hal tersebut perlu dilakukan upacara atau ritual ruwatan, sedangkan dalam ilmu filsafat maka hal tersebut hanya cukup dengan dijelaskan. Dalam filsafat ada dua objek yaitu, objek formal yang berarti wadah dan objek material yang mempunyai makna isi, tetapi wadah disini juga dapat berperan sebagai isi.
Di dalam filsafat kita sebagai orang yang mempelajari filsafat kita bebas untuk berfikir karena sifat dari filsafat itu adalah menterjemahkan dan diterjemahkan tentang teori ( referensi tesis / pendapat sendiri ) dan paktek ( pengalaman antithesis ) , dan satu kelemahan dari kebebasan berfikir yaitu dapat terkendala oleh referensi, sebab hidup berdasarkan dengan teori dan praktek. Sedangkan untuk aplikasi setelah kita mempelajari filsafat adalah meliputi yang ada dan yang mungkin ada di dunia ini. Dan untuk manfaat dari pendidikan karakter itu sendiri adalah oleh siapa dan untuk siapa kita mempelajari filsafat.
Di dalam pikiran kita ada yang bisa menjadi kenyataan, asalkan kita berfikir secara terang dalam arti kita merasa tidak ada jarak sedikitpun antara aku dengan Sang Pencipta itulah makna dari setinggi-tingginya hati dan diekstensikan makna terang dalam hati juga terang dalam hakekat berfikir kita, karena setinggi-tingginya berfikir tidak lain dan tidak bukan adalah refleksi diri kita dalam mengambil keputusan. Untuk kesadaran vertikal meliputi, intuisi yang berarti pengalaman, kemungkinan apa yang kita fikirkan akan menjadi kenyataan yang ada kaitannya dengan intuisi ( ada logika, justifikasi ).
Imaginer atau membayangkan, kita sebagai manusia mahluk Tuhan yang paling sempurna pasti jelas memiliki bayangan dalam hidupnya, tetapi itu semua tergantung bagaimana orang tersebut menyikapinya. Kita akan terbebas dengan yang namanya imagi ketika kita sedang tidur, selain itu kita tidak akan dapat terlepas dari yang namanya imagi. Karena di dalam perjalanan imaginer apa yang pernah kita banyangkan akan dilaporkan.
Satu hal yang penting untuk di ingat di catat dan di pahami, kita dalam mempelajari ilmu apapun tidak boleh sombong, angkuh, karena semua ilmu yang kita dapatkan akan terasa sia-sia apabila kita tidak membaginya dengan orang lain, tujuan kita belajar mendapatkan ilmu itu adalah dapat membagi ilmu yang telah kita dapatkan kepada orang lain, supaya ilmu yang telah kita dapatkan dapat bermanfaat bagi semua orang. Karena tidak ada satupun manusia di bumi ini yang sempurna, karena kesempurnaan itu hanyalah milik Allah semata, Sang Pencipta alam semesta yang indah ini.